Selasa, 26 April 2011

Timbangan

Timbangan ini di dapat di Pasar Triwindu Solo...timbangan ini banyak dipake buat nimbang obat batik dan juga tembakau....

Timbangan ini merk Carl Schlipper buatan Jerman. dan berfungsi sebagai timbangan daging. Walau kecil timbangan ini sungguh hebat karena mampu menanggung beban hingga sepuluh kilogram....di lembengan kuningannya tertulis "Tida bole pake boeat dagangan"

Senin, 25 April 2011

Proyektor film 8 mm Merk Sekonik 80J Auto (TerJUAL)




Proyektor ini masih bagus sekali, mungkin jarang sekali dipakai oleh pemiliknya terdahulu. Agak susah mencari literatur mengenai asal tahun pembutaannya, tapi diberapa model yang hampir serupa menyebutkan tahun 60-an. saya tidak tahu apakah ini masih berfungsi atau tidak. Sangat cantik buat pajangan, terutama bagi teman-teman yang mempunyai latar belakang Cinematography.......

Rabu, 20 April 2011

Enamel Di Larang Loedah

Sejak lama pengen sekali punya iklan lama yang terbuat dari enamel, pas saya tanya-tanya teman waktu dinas di Kota Solo medio 2005-2008, saya ditawari enamel tapi hanya tulisan dan menggunkan tiga bahasa dan bukan papan iklan. Dan enamel ini biasa dipasang di rumah sakit. Sempat ragu waktu itu membeli. Tapi seperti biasa, bawaan bujangan, seragu apapaun, asal ada uang akhirnya dibeli juga. Karena menggunakan ejaan lama itulah saya tidak perlu bersusah payah menjelaskan bahwan benda tersebut berasal dari masa lalu......"Di Larang Loedah" begitu bunyinya....

Gembok Stabil

Gembok ini dibeli sekitar tahun 2006. Belinya di Klitikan Alun-Laun kidul keraton Yogyakarta. Ini benda yang saya beli untuk mengingatkan perjalanan perta kali motoran dari Solo ke Yogyakarta.

Gembok Tjap Goenting

Gembok kuningan Tjap Goenting, gembok ini di dapat di loakan gading, Solo. Lumayan dapet beserta kunci aslinya......

Selasa, 19 April 2011

Tulisan Awas Ada Anjing Berbahan Alumunium

Ini salah satu pencarian panjang saya, setelah pada 2005, benda sejenis tapi yang menggunakan ejaan lama "Awas Ada Andjing" diberikan ke Mas Abun Sanda (wartawan senior Kompas). Sejak itu setiap pasar loak saya datangi dan selalu berpesan jika ada tulisan berbahan alumuniam berbunyi "Awas Ada Andjing" tolong saya diberitahu. Begitupun saat saya pindah dari Solo pinda Ke Semarang, mulai dai Pak Abu Lawas, Mas Teguh di PKL Progo, saya pesankan barang tersbut. Tapi nihil. Hingga pada akhirnya saya di pindah ke Surabaya, saya pesan ke sorang teman yang berkenalan di Pasal Loak Gembong, dan dia dapat. Tapi sayang secara bentuk lebih bagus, tapi tulisannya sudah menggunakan ejaan yang disempurnakan. tapi sebagai apresiasi, sementar ia berjanji akan mengabari jika ada yang menggunakan ejaan lama, maka saya beli juga. Dan ternyata menarik juga di taruh di meja kerja.

Sabtu, 16 April 2011

Timbangan Badan (KOLEKSI)

Ini timbangan badan koleksi kami. Masih berfungsi dengan baik sekali. saya beli dari Mas cecep di Solo. Dah lama timbangan ini menyertai perjalanan saya sebagai Jurnalis. Pernah tinggal bersama saya di Kos  di Jalan Prentjak, Purwosari Solo. Kemudian saya bawa saat pindah ke Semarang di Jalan Veteran, Jalan Bulu Stalan, lalu ke Kontrakan di Jalan Cinde. sempat untuk mengirimkannya ke Jakarta saat saya akan dipindahtugaskan ke Surabaya, tapi akhirnya tidak jadi. yang emnarik selain berat sekali juga bentuknya yang unik, timbangan ini menggunakan dua bahasa Belanda dan Indonesia ejaan lama.....(tida bole pake boeat dagangan....)

Lumayan  kan........bentuknya dilihat dari atas. Disandingkan dengan sandal punya Istri

Toko-Timbangan Kiem Hwa Swie Solo

Bentuknya dari samping. memang tidak terlihat egronomis, dan gak connecting people...tapi pembuatnya menjamin bahwa timbangan badan tersbut tahan lama......dan tidak mudah rusak

Setrikaan Areng

Setrikaan Kuningan no1.....Rp300.000

Setrikaan Aneh, bahan besi semua........(koleksi)

Setrikaan Kuningan no 2...Rp300.000

Setrikaan Kuniangan no 3 NOS Rp350.000

Setrikaan Ayam Jago...terbuat dari besi...(KOLEKSI).

Bentuk Ayam Jagonya bagus....detail sekali.......(KOLEKSI)

Ini Rumah Kontrakan Kami.....

Ini Jam Tua Jerman dari Mas Wanto di Semarang, hasil tukeran dengan ranjang besi. Masih berfungsi. Dan membuat semakin semarak ruang tamu rumah kontrakan kami.......
Walau TVnya merupakan TV Modern, tapi kami memutuskan untuk tidak membeli meja, melainkan menggunakan koper besi besar yang kami beli di Pasar Loak Kota Lama Semarang. Hasilnya mereka hidup dengan damai di kamar tidur kami...
Dari Sepeluh sepedah yang kami punya, kami hanya membawa tiga Sepeda ke Surabaya. Ketiga-tiganya Merk Fongers. H60, D55, dan HH55. dan senang sekali bisa bersepedah saat minggu, dari rumah di waru, Sidoarjo ke Taman Bungkul untuk mengikuti Car Free Day.........
Our Beloved Old Cycle.......
Ini pojok barang-barang kecil yang juga hasil berburu di Pasar Loak, ada bel andong, rantang enamel, botol tua, dan radio dari Sahabat saya di Semarang Aris Prasetyo. Kenang-kenangan sebelum kepergian ke Surabaya.....
Penghias Dinding...Potongan iklan beer tjap koentji, trompet, dan gembok Tjap goenting hasil berburu di Pasar Loak di kota Solo.

Ini ruang tamunya.....dan ini ruang yang paling menarik saat pulang. Biasanya saya berdiskusi bersama istri tentang banyak hal di ruangan ini, biasanya sambil minum coklat panas. Kursi sedan itu baru saya beli di Semarang, beberapa hari menjelang kepindahan ke Surabaya. Tidak pernah terpikir sebelumnya mempunyai kursi sedan, karena saya lebih tertarik dengan kursi lenong, dengan meja marmernya. Dan saya sudah punya satu mengisi Rumah kami di Bekasi. Dan semua barang yang menghiasi ruangan tersbut merupakan hasil"penyelamatan" saya dari pasar loak. Sayang juga kalo dijual. Jadi mungkin ke depan lebih berfungsi untuk disewakan sebagai propeti prewedding..........
Ini Lemari tempat menyimpan kamera-kamera film. Beragam jenis dan sebagian besar masih berfungsi. Di atas sebelah kanan ada kipas angin merk Perfek yang saya beli di Pasar Klitikan Yogya, dan saya beli khsus untuk mengingatkan kejadian Letusan Gunung Merapi. Karena waktu saya beli berbarengan dengan fase erupsi Merapi. Dan dikirinya ada Mesin ketik tua buatan Jerman, dan saya beli waktu pertama kali di Surabaya di Jalan Kapasari.

Kamis, 14 April 2011

Ini salah satu sampel.......penggunaan barang-barang lama seperti sepeda, kamera tua, dan busana dalam pemotretan prewedding. Tentu menarik bisa kembali ke masa lalu disaat orang berlomba-lomba loncat  ke masa depan, dan tentunya moment tersebut  akan everlasting. Dan jika anda berkenan, biar kami yang menyediakan properti tersebut dan sekaligus mengabadikannya......untuk pemotretan bisa menghubungi Idealita Ismanto di 085643031101. So keep vintage for better life...........